Bicara Soal Seksualitas, Jurnalis dan Dokter Obgyn UNAIR Berikan Edukasi

    Bicara Soal Seksualitas, Jurnalis dan Dokter Obgyn UNAIR Berikan Edukasi
    Dari KIRI: dokter Eighty, Heti, dan dokter Supardi. (Foto: Dok. Pribadi)

    SURABAYA – Gencarkan seks education bagi perempuan, Dr Eighty Mardiyan Kurniawati dr SpOG(K) luncurkan buku Fungsi Seksual pada Perempuan. Di waktu yang sama pada Jumat (23/09/2022) dilakukan launching buku dan diulas bersama. Hadir pembedah pertama Heti Palestina Yunani, jurnalis senior serta redaktur Harian Disway dan pembedah kedua dr Supardi SpAnd(K) dokter spesialis andrologi.

    Buku dengan tebal 140 halaman tersebut diterbitkan oleh Airlangga University Press (AUP) yang dikelola Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR. Proses penulisan buku memerlukan waktu enam bulan dan dibantu oleh beberapa tim. Dokter Eighty mengakui letak tantangan dalam penulisan buku ada di kendala waktu. Sebab, pihaknya memiliki jam terbang cukup tinggi karena menjabat sebagai dosen sekaligus tenaga medis.

    “Pada kenyataannya 15 tahun yang lalu dengan yang sekarang jauh berbeda. Semakin ke sini pasien tidak sungkan untuk mengeluhkan tentang kehidupan seksualnya, ” ujar dokter Eigty.

    Dalam acara launching dan bedah buku di Gedung Airlangga Sharia’ and Entrepreneurship Education Center (ASEEC) UNAIR tersebut, dokter Supardi yang juga memiliki almamater yang sama dengan dokter Eighty di UNAIR menyebut, buku ini bisa menjadi peluang besar jika penggunaan bahasanya lebih populer di telinga masyarakat.

    “Harapan saya dengan launchingnya buku ini menjadi sebuah informasi yang jelas pada era ini. Analoginya, mata adalah jendela dunia. Kalau di bidang saya, andrologi (reproduksi pria) kesehatan dasar dari pada tubuh, ” sambung dokter Supardi.

    Dari Kanan: dokter Gatut, dokter Eighty, dan dokter Supardi sedang diwawancara media massa. (Foto: Dok. Pribadi)

    Heti Palestina yang juga alumnus FISIP UNAIR menyoroti gaya penulisan buku Fungsi Seksual pada Perempuan. Ia menilai, judul buku tersebut lebih cocok dibaca tenaga kesehatan ketimbang orang awam, karena kurangnya penggunaan kata populer.

    “Jangan bekerja sendiri. Kepekaan akan mempertemukan kolaborasi banyak profesi. Seperti ini misalnya dan di belakang saya masih ada teman-teman editor, penulis, dan lain-lain, ” ucap Heti.

    Melengkapi Buku di Pasaran

    Selama ini, informasi dan literature perihal seksualitas lebih ditujukan pada pria. Sehingga hadirnya buku ini bisa melengkapi buku yang ada di pasaran. Menurut dr Gatut Hardianto SpOG(K), kehidupan seksual yang baik menjadi kebutuhan dasar selain makan dan minum.

    “Kualitas hidup wanita salah satunya bisa dilihat dari fungsi seksualnya. Jika fungsi seksualnya baik, besar harapan kualitas hidupnya baik pula, ” sambung dokter senior Gatut Hardianto.

    Ia menambahkan, sebenarnya problem seksual bisa diatasi. Asalkan tenaga kesehatan punya ilmunya, mengerti keadaan pasien, dan memberi rasa aman kepada pasien agar tidak cemas saat diperiksa. Ia mengatakan, secara garis besar buku tersebut berangkat dari realita, bahwa sebenarnya fungsi seks perempuan layak mendapat perhatian.

    Seksualitas masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan di Indonesia, literasi yang membahas pun tidak banyak. Inilah yang mendorong dokter Eighty menulis seri buku praktisi uroginekologi Fungsi Seksual pada Wanita.

    “Padahal, suksesnya kehidupan seksual menjadi penentu keharmonisan dalam rumah tangga, ” pungkas dokter Eighty. (*)

    Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Gowes Bareng Gubernur dan Alumni UNAIR Ramaikan...

    Artikel Berikutnya

    Dukung Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi,...

    Berita terkait