Galakkan Hilirisasi Hasil Tambang, Digandeng ITS Kementerian Investasi dan Freeport

    Galakkan Hilirisasi Hasil Tambang, Digandeng ITS Kementerian Investasi dan Freeport
    Sesi tanya jawab Orasi Ilmiah bersama CEO Freeport-McMoran Richard C Adkerson (kiri) dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) yang dimoderatori oleh presenter Senandung Nacita

    SURABAYA – Visi besar pemerintah saat ini untuk mewujudkan transformasi ekonomi dengan menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi industri, yang salah satunya dilakukan melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu hilirisasi PT Freeport Indonesia. Sebagai langkah kolaborasi dengan dunia akademik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun turut digandeng yang ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar dalam rangkaian acara Orasi Ilmiah di Graha Sepuluh Nopember ITS, Selasa (4/10/2022).

    Kerja sama penandatangan MoU yang berlangsung antara ITS dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Kementerian Investasi/BKPM tersebut ditegaskan untuk pendidikan dan pelatihan. Selain itu, penelitian dan kajian dilaksanakan sebagai bentuk implementasi program Kampus Merdeka yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

    Penandatanganan MoU oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng disaksikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) dan CEO Freeport-McMoran Richard C Adkerson (kanan)

    Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng memaparkan berbagai kerja sama yang akan dijalin dengan PT Freeport Indonesia dan Kementerian Investasi/BKPM. Sebanyak 34 motor trail listrik ITS juga akan dikontribusikan untuk masyarakat pegunungan di Papua nantinya. Kerja sama juga dilakukan untuk pendidikan dan pelatihan magang mahasiswa. “Semoga kerja sama dengan Freeport ini semakin meningkatkan kiprah prestasi dan penelitian ITS, ” harap Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.

    ITS sendiri dipilih sebagai rumah pertama untuk pelaksanaan Orasi Ilmiah bertajuk Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal yang akan digelar pula di nomor kota lainnya di Indonesia. Hal itu karena Surabaya sebagai pintu gerbang ekonomi bagi kawasan timur Indonesia. Orasi Ilmiah ini menghadirkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Chief Executive Officer (CEO) Freeport-McMoran Richard C Adkerson sebagai pemateri.

    Dalam orasi ilmiahnya, Richard memaparkan tentang pengembangan proyek smelter di Gresik. Ia mengatakan, pekerjaan kerap kali dianggap bekerja dalam bahaya dan kotor. Namun, Richard mematahkan stigma itu dengan menjelaskan pemanfaatan teknologi yang digunakan oleh Freeport. “Freeport beroperasi dengan menggunakan teknologi elektrifikasi dan dikerjakan oleh pekerja perempuan hebat asal Papua, ” ungkap alumni Mississippi State University, Amerika Serikat ini.

    CEO Freeport-McMoran Richard C Adkerson menyampaikan orasi ilmiahnya terkait hilirisasi ekonomi di Indonesia di hadapan 1.500 mahasiswa ITS.

    Lebih lanjut, Richard menambahkan, dalam mengangkat ekonomi kearifan lokal, Freeport sendiri menggandeng 98 persen pekerja Indonesia dan 40 persen di dalamnya merupakan penduduk asli Papua. “Freeport sangat menjunjung tinggi kejelasannya pekerja dengan tidak melihat latar belakang asal dan memberi kesempatan yang sama bagi perempuan, ” Richard.

    Sementara itu, Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam orasi ilmiahnya menyampaikan jika industri berkembang maka masyarakat juga akan terbangun. Selama ini, kepemimpinan, masyarakat menilai bahwa Indonesia sebagai negara berkembang masih tertinggal dalam pertumbuhan ekonomi.

    Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan atauasi ilmiahnya di hadapan sekitar 1.500 mahasiswa ITS di Graha Sepuluh Nopember ITS

    Ia juga menegaskan, tidak benar jika investasi di Indonesia dikuasai oleh pihak asing dan didukung bahwa kepercayaan global di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga membaik. “Penerapan hilirisasi ekonomi perlu digalakkan untuk menjadikan orang daerah menjadi tuan rumah ekonomi, ” tuturnya.

    Meski begitu, upaya Bahlil dalam hilirisasi ekonomi sempat mendapat permintaan dari negara asing. Padahal, hilirisasi merupakan instrumen untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. “Jika lapangan kerja tidak tercipta, maka jangan sampai perguruan tinggi hanya menjadi pabrik intelektual karena banyak ilmuwan, ” tandas Bahlil mengingatkan.

    Penyerahan beasiswa dari PT Freeport Indonesia kepada perwakilan mahasiswa terpilih ITS dan mahasiswa Papua di Graha Sepuluh Nopember ITS

    Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan bagian terpenting dalam pertumbuhan bangsa. “Ibu pertiwi memanggil putra-putrinya agar mengabdikan diri pada bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi founding father kita, ” pesan menteri kelahiran Banda tersebut.

    Sebagai kontribusi untuk pembangunan Freeport McMoran sumber daya manusia (SDM), dalam acara ini juga dilakukan pemberian dana pendidikan kepada mahasiswa ITS. Total 50 mahasiswa semester 3 yang telah dipilih dan 10 mahasiswa Papua yang berkuliah di ITS diberikan bantuan dana Pendidikan berupa beasiswa. Di akhir sesi acara, beasiswa tersebut diberikan langsung oleh Bahlil dan Richard untuk membangun hilirisasi ekonomi ke bawah. (HUMAS ITS)

    Wartawan: Silvita Pramadani

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    AcSES FEB UNAIR Tingkatkan Semangat Kompetisi...

    Artikel Berikutnya

    Membanggakan! Mahasiswa Gizi UNAIR Raih...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang

    Ikuti Kami